Stunting merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang dihadapi oleh Provinsi Nusa Tenggara Barat selama beberapa tahun terakhir. Inspektur Utama BKKBN Ari Dwikora Tono mengatakan NTB sendiri merupakan salah satu dari 12 provinsi prioritas yang memiliki prevalensi stunting tertinggi secara nasional. Stunting, dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan “kerdil” atau “pendek”, dampak dari masalah gizi kronis dan infeksi/penyakit berulang, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari konsepsi sampai usia 23 bulan. Universitas Mataram menerjunkan ratusan kelompok KKN ke desa-desa dengan berbagai tema. Salah satu kelompok KKN yang diterjunkan dengan tema Stunting adalah kelompok KKN Desa Senyiur. Setelah dilakukan pendataan bersama para kader setempat ternyata kasus stunting di Desa Senyiur, Kecamatan Keruak adalah sebanyak 0 % atau dalam kata lain tidak ada kasus stunting di desa tersebut.